Feeds RSS
Feeds RSS

Sabtu, 22 Mei 2010

tempat unik di dunia



1. Danau Laut Mati

Danau Laut Mati merupakan tempat paling rendah di muka bumi dengan ketinggian 417,5 meter di bawah permukaan laut. Dengan kadar keasinan air mencapai 33%, orang-orang akan mengapung di atas permukaannya. Di tempat ini sudah bisa dipastikan tidak satu makhluk hidup pun akan bertahan lama di dalamnya dikarenakan kadar keasinannya yang sangat tinggi (pengecualian untuk beberapa jenis bakteri tertentu). Dari berbagai info, lumpur Danau Laut Mati memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit.

2. Benua Antartika

Selama kurang lebih 53 juta tahun yang lalu hingga sekarang, Benua Antartika telah diselimti es. Walaupun begitu, benua yang sangat dingin ini memiliki sejumlah gunung berapi yang tak ada satupun diantaranya yang aktif. Benua Antartika memiliki beberapa puncak yang lumayan tinggi, dengan puncak tertingginya adalah Vinson Massif yang memiliki ketinggian 4.897 meter di atas permukaan laut. Meskipun manusia telah berusaha mendekati benua ini sejak tahun 1820, namun baru pada tahun 1990-an ekpedisi ke benua ini dimulai. Terhitung selama 50 tahun terakhir, sudah sekitar 200 lebih nyawa ilmuwan dan peneliti meninggal karena kehidupannya yang sangat keras.
3. Hutan Rusia

Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan perawan yang berperanan penting dalam menyanggga ekosistem di bumi, bahkan sebagai yang terluas (selain Indonesia tentunya). Diperkirakan Rusia memilii 289 juta hektar hutan perawan yang setengahnya terdapat di liwa wilayah Siberia dan kawasan timur. Karena tekanan ekonomi serta besarnya perputaran uang di bisnis hutan yang mencapai US$ 3 milyar, kerusakan hutan menjadi satu al yang tak dapat terelakkan. Kejadiaannya setali tiga ung dengan yang terjadi di negara kita. Kegiatan Illegal Logging begitu maraknya. Apabila kesadaran tak jua muncul tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, maka dalam beberapa tahun lagi hutan (di Rusia, Indonesia, dan negara-negara lainnya) akan habis dan berefek pada terancamnya ekosistem dunia dan pemanasan global karena naiknya kadar CO2.
4. Cherrapunji

Cherrapunji merupakan suatu daerah yang dianggap sebagai tempat terbasah di dunia. Daerah yang terletak 1.290 meter di atas permukaan laut ini menerima curah hujan rata-rata pertahun sebesar 1.270 cm. Walaupun begitu, dengan curah hujan yang sedemikian tinggi tidak membuat daerah ini memiliki banyak persediaan air. Apabila sedang tidak musim hujan atau disebut monsoon season karena intensitas hujan yang tinggi akibat angin yang membawa butir-butir air yang banyak, maka Cherrapunji menjadi daerah yang sangat kekurangan air. Hal ini dikarenakan kerusakan hutan di arel tersebut, sehingga air yang datang tidak bisa diikat di dalam tanah.
5. El Azizia

El Azizia, Sahara

Death Valley, California

Mengapa El Azizia? Karena daerah di kawasan Gurun Sahara ini pada tanggal 13 September 1922 tercatat sebagai daerah dengan suhu terpanas di bumi, 57,8 derajat Celcius. Suhu tertinggi sebelumnya yang pernah dicatat pada tanggal 10 Juli 1913 yaitu pada angka 56,7 derajat Celcius di daerah Death Valley, California. Dan selama 43 hari berturut-turut dimulai pada tanggal 6 Juli-17 Agustus 1917 di tempat itu suhunya berada di atas 48 derajat Celcius. Meskipun begitu, tempat di bumi yang paling kering justru berada di gurun pasir Atacama yang hanya menerima curah hujan rata-rata pertahunnya sebesar 0,01 cm. Keadaannya begitu kontras mengingat di tempat ini justru memiliki kandungan air yang cukup banyak. Beberapa lokasi di gurun Atacama malah tidak pernah mendapat hujan selama 400 tahun. Namun perlu juga kita melihat beberapa fakta belakangan ini yang mengatakan bahwa Benua Antartika-lah yang justru dianggap sebagai tempat paling kering di dunia, di mana terakhir kali menerima curah hujan sudah beberapa juta tahun yang lalu.


4. Cherrapunji

Cherrapunji merupakan suatu daerah yang dianggap sebagai tempat terbasah di dunia. Daerah yang terletak 1.290 meter di atas permukaan laut ini menerima curah hujan rata-rata pertahun sebesar 1.270 cm. Walaupun begitu, dengan curah hujan yang sedemikian tinggi tidak membuat daerah ini memiliki banyak persediaan air. Apabila sedang tidak musim hujan atau disebut monsoon season karena intensitas hujan yang tinggi akibat angin yang membawa butir-butir air yang banyak, maka Cherrapunji menjadi daerah yang sangat kekurangan air. Hal ini dikarenakan kerusakan hutan di arel tersebut, sehingga air yang datang tidak bisa diikat di dalam tanah.


sumber : www.kapanlagi.com

0 komentar:

Posting Komentar